Tuesday, 2 June 2015

Advice in the hadith (Nasihat dalam hadits)


Advice in the hadith 


aihi wa sallam said in a hadith narrated by Abu Ruqoyyah Tamim bin Aus Ad-Daary somebody making anhu,أن النبي صلى الله عليه و سلم قال: "الدين النصيحة". قلنا: لمن يا رسول الله? قال: "لله, و لكتابه, و لرسوله, و لأئمة المسلمين, و عامتهم.""Religion is advice". We asked: "To whom, O Messenger of Allah?" He replied: "For Allah, His Book, His Messenger, the leaders of the Muslims and for Muslims in general." (HR. Muslim)Meaning the hadithAl Khattabi said: Advice is a broad phrase meaning coverage. Its meaning is wishers of people who were given advice. It also said that word of advice is taken from a sentenceنصح الرجل ثوبه إذا خاطه(Man sewing clothes).Someone who gives advice likened to those who sew clothes because people who give advice to others is essentially a repair person advised, so people who sew clothes with holes (he fixing holes found on the clothes). (Ash-Syarhul Kabiir 'alal Arba'in an nawawiyyah, 183)Shaykh Salih Alu Shaykh said that advice with the meaning of "wishers of people who advised" is the meaning of the advice relates to the advice to the leaders of the Muslims and the Muslims in general.As for the meaning advice to the first three (ie Allah, His Book and His Messenger), then the meaning of the association between two things, one of which entitles the other. So there is no hostility between them.It is known also that a slave closer to his Lord in a way to meet all of his rights which is the duty of a servant. Similarly, in fulfilling the rights of the Qur'an as well as the rights of the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam. (Ash-Syarhul Kabiir 'alal Arba'in An Nawawiyyah, 629-630)The content of the hadithAdvice to Allah wa Ta'ala SubaanahuIn light of the above that the meaning of God is merapatnya advice to the relationship between a servant to God by a servant carrying out the rights of Allah whether it is mandatory or mustahab rights.As Sa'diy Shaikh explained that the meaning advice to Allah Ta'ala is a servant will understand the unity of God, clicking esakan God in perfect properties without any like Him from all sides, do worship Him either Zahir and mentally, always feel hope and fear accompanied by always repent and seek forgiveness. This is because the real servant certainly never underestimate anything of the obligations that God gave, or sometimes a servant fell on matters that are forbidden. With sincere repentance and forgiveness are constantly then will close its shortcomings and will enhance and charitable deeds. (Ash-Syarhul Kabiir 'alal Arba'in An Nawawiyyah, 187)Advice to KitabullahAs Sa'diy Shaikh explained that the advice to the Book of Allah is to memorize and mentadabburinya, learn lafadz-lafadz and its meaning, and earnest in practicing abortion. (Asy Syarhul Kabiir 'alal Arba'in An Nawawiyyah, 187)Advice to the ApostleAs Sa'diy Shaikh explained that the advice to the Apostle is with faith and love her, put Him than himself, his property or his son. Ittiba '(imitate) the Apostles in the case of subjects of religion and its branches case. Giving priority to the words of the Apostle other than human words and earnest in taking instructions from his instructions and in helping his religion. (Asy Syarhul Kabiir, 187)Advice to the leaders of the MuslimsShaykh Salih Alu Shaykh explained that the advice of the leader of the Muslims is to give them the rights which God has given to them, God has described in his books or who have been the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam explained in his Sunnah. Among these rights is to obey them in matters which ma'ruf, leaving obedience in the case of immoral, gathered by them in the right case and instructions and in case we know nothing immoral in it. And includes advice for them is to give advice to the meaning of reminding keasalahan-fault them. Ibn Daqiqil 'id say that this form of legal advice is fardhu kifayah, then if there are already some people who do it then fell off other obligations. (Asy Syarhul Kabiir, 633).Advice to the Muslims in generalShaykh Muhammad bin Salih Al 'Uthaymeen explained that the shape of advice to the Muslims in general is to reveal the love of them, revealed the face beaming, sending greetings, advising, mutual mutual help and other things that can bring serious benefits and eliminate mafsadat. (Ash-Syarhul Kabiir, 181)Shaykh Ibn 'Uthaymeen said, Know that your words of one of the Muslims is not to be confused with yours against a leader. Your word against a dissident is not to be confused with yours against those who are still ignorant. Thus, there is every condition the words (as appropriate). So, give advice to the Muslims in general everything you can. (Asy Syarhul Kabiir, 181)Hopefully that little can provide benefits to authors and those who read it.Sallallaahu wa 'ala Alihi muhammadin wa' ala wa aalihi shahbihi ajma'in

Indonesian 

Nasihat dalam Hadits 

aihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ruqoyyah Tamim bin Aus Ad-Daary radhiallahu ‘anhu,
أن النبي صلى الله عليه و سلم قال: “الدين النصيحة”. قلنا: لمن يا رسول الله؟ قال: “لله, و لكتابه, و لرسوله, و لأئمة المسلمين, و عامتهم .”
“Agama adalah nasihat”. Kami bertanya:  “Bagi siapa wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bagi Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, bagi para pemimpin kaum muslim dan bagi kaum muslim secara umum.” (HR. Muslim)
Makna hadits
Al Khaththabi mengatakan: Nasihat adalah sebuah kalimat yang luas cakupan maknanya. Maknanya adalah menghendaki kebaikan bagi orang yang diberi nasehat. Dikatakan pula bahwa kata nasihat diambil dari kalimat
نصح الرجل ثوبه إذا خاطه
(seorang laki-laki menjahit pakaiannya).
Seseorang yang memberi nasihat diserupakan dengan orang yang menjahit pakaian karena orang yang memberi nasehat kepada orang lain pada hakikatnya adalah memperbaiki orang yang dinasehati, demikian orang yang menjahit baju yang berlubang (ia memperbaiki lubang yang terdapat pada baju tersebut). (Asy-Syarhul Kabiir ‘alal arba’in an nawawiyyah, 183)
Syaikh Shalih Alu Syaikh mengatakan bahwa nasehat dengan makna “menghendaki kebaikan bagi orang yang dinasehati” adalah makna nasehat berkaitan dengan nasehat untuk para pemimpin kaum muslim dan kaum muslim secara umum.
Adapun makna nasehat kepada tiga yang pertama (yaitu kepada Allah, Kitab-Nya dan Rasul-Nya), maka maknanya jalinan hubungan antara dua hal, dimana yang satu memberikan hak kepada yang lainnya. Sehingga tidak ada permusuhan diantara keduanya.
Telah diketahui pula bahwa seorang hamba mendekatkan diri kepada Rabb-nya dengan cara memenuhi seluruh hak-hak-Nya yang merupakan kewajiban seorang hamba. Demikian pula dalam memenuhi hak-hak Al Qur’an maupun hak-hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Asy-Syarhul Kabiir ‘alal arba’in An Nawawiyyah, 629-630)
Kandungan hadits
Nasehat kepada Allah Subaanahu wa Ta’ala
Berkaitan dengan penjelasan di atas bahwa makna nasehat kepada Allah adalah merapatnya hubungan antara seorang hamba dengan Allah dengan cara seorang hamba melaksanakan hak-hak Allah baik itu berupa hak yang wajib maupun mustahab.
Syaikh As Sa’diy menjelaskan bahwa makna nasehat kepada Allah Ta’ala adalah seorang hamba memahami akan keesaan Allah, meng-esakan Allah dalam sifat-sifat yang sempurna tanpa adanya satupun yang menyerupai-Nya dari segala sisi, melakukan peribadahan kepada-Nya baik secara zahir maupun batin, selalu merasa harap dan takut disertai dengan selalu bertaubat dan istighfar. Hal ini karena sesungguhnya seorang hamba pasti pernah meremehkan sesuatu dari kewajiban-kewajiban yang Allah berikan atau terkadang seorang hamba terjatuh pada perkara yang diharamkan. Dengan taubat yang sungguh-sungguh dan istighfar yang terus menerus maka akan menutup kekurangan-kekurangannya dan akan menyempurnakan perbuatan dan amalnya.  (Asy-Syarhul Kabiir ‘alal Arba’in An Nawawiyyah, 187)
Nasehat kepada Kitabullah
Syaikh As Sa’diy menjelaskan bahwa nasehat kepada kitabullah adalah dengan menghafalnya dan mentadabburinya, mempelajari lafadz-lafadz dan makna nya, dan bersungguh-sungguh dalam mengamalkan kandungannya.  (Asy Syarhul Kabiir ‘alal arba’in An Nawawiyyah, 187)
Nasehat kepada Rasul
Syaikh As Sa’diy menjelaskan bahwa nasehat kepada Rasul adalah dengan mengimani dan mencintai-nya, mendahulukannya dibanding dirinya, hartanya maupun anaknya. Ittiba’ (meneladani) para Rasul dalam perkara pokok-pokok agama maupun perkara cabangnya. Mengutamakan perkataan Rasul dibanding perkataan manusia lain dan bersungguh-sungguh dalam mengambil petunjuk dari petunjuk-petunjuknya dan dalam menolong agamanya. (Asy Syarhul Kabiir, 187)
Nasehat kepada pemimpin kaum muslim
Syaikh Shalih Alu Syaikh menjelaskan bahwa nasehat bagi pemimpin kaum muslim adalah dengan memberikan hak-hak mereka yang telah Allah berikan kepada mereka, yang telah Allah jelaskan dalam kitab-kitab-Nya maupun yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jelaskan dalam sunnah beliau. Di antara hak tersebut adalah mentaati mereka dalam perkara yang ma’ruf, meninggalkan ketaatan dalam perkara maksiat, berkumpul dengan mereka dalam perkara hak dan petunjuk dan pada perkara yang kita ketahui tidak ada kemaksiatan di dalamnya. Dan termasuk nasehat bagi mereka yaitu memberikan nasehat dengan makna mengingatkan keasalahan-kesalahan mereka. Ibnu Daqiqil ‘id berkata bahwa bentuk nasehat ini hukumnya adalah fardhu kifayah, maka jika sudah ada sebagian orang yang melakukannya maka gugurlah kewajiban yang lainnya. (Asy Syarhul Kabiir, 633).
Nasehat kepada kaum muslim secara umum
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa bentuk nasehat kepada kaum muslim secara umum adalah dengan menampakkan kecintaan kepada mereka, menampakkan wajah yang berseri-seri, menebarkan salam, menasihati, saling tolong-menolong dan hal-hal lain yang dapat mendatangkan maslahat dan menghilangkan mafsadat. (Asy-Syarhul Kabiir, 181)
Syaikh Al ‘Utsaimin berkata, Ketahuilah bahwa perkataanmu terhadap salah seorang kaum muslim tidaklah boleh disamakan dengan perkataanmu terhadap seorang pemimpin. Perkataanmu terhadap seorang pembangkang tidaklah boleh disamakan dengan perkataanmu terhadap orang yang masih bodoh. Maka, setiap kondisi orang ada perkataan (yang sesuai). Maka, berilah nasehat kepada kaum muslimin secara umum semampumu. (Asy Syarhul Kabiir, 181)
Semoga yang sedikit ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun orang-orang yang membacanya.
Wa shallallahu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’in

No comments:

Post a Comment